Kamis, 05 Desember 2013

PENENTUAN OUTPUT SCREW

Dalam menentukan output screw tergantung desainner dari pihak pembuat screwnya. Dalam proses desain bisa terjadi keberhasilan dan kegagalan tergantung dari ujicoba yang dilakukan pihak pemesan. :
Factor factor umum yang menentukan kecepatan output Mesin  adalah:
  • Diameter screw (semakin besar diameter screw semakin besar output screw)
  • Putaran Screw (RPM) samakin cepat semakin besar output dari screw yang dihasilkan
  • Hambatan die, jika die mempunyai hambatan kecil maka output screw extruder akan keluar maksimal tidak ada yang tertahan
Faktor factor desain Screw yang menentukan kecepatan output dari screw adalah: (Dimana factor desain adalah menentukan jika diameter dan speed sudah tertentu/sama, maka dengan usaha merubah desain screw akan terjadi perubahan yang cukup besar. Berikut factor fundamental yang membuat kecepatan output screw bisa bertambah:



  1. Pitch (S) adalah jarak antar ulir , semakin  panjang jarak Pitch suatu screw makan semakin cepat perpindahan material yang didapat dilakukan screw, sehingga output screw semakin tinggi. Scew standar panjang pitch adalah sama diameter screw jika screw 50mm kebanyakan screw Picth adalah 50mm.
  2. Depth (H) adalah kedalaman screw, semakin dalam H (depth) maka volume bahan akan semakin cepat di transfer sehingga output semakin tinggi, factor H ini tidak bisa lebih dalam karena diameter bisa semakin kecil dan resiko patah pada screw.
  3. Grooved  adalah celah pada awal extruder dimana membantu masukan bahan, untuk screw High speed sudah harus memakai celah tsb. Dengan menambah masukan bahan maka output akan meningkat

Demikianlah factor factor dasar menentukan screw sehingga kita dapat dengan mudah mengira-ngira bahwa screw dapat menghasilkan output tinggi atau tidak, akan tetapi perkiraan tersebut harus dibuktikan dengan melakukan trial yang baik. akan tetapi output akan berkebalikan dengan mixing, mixing yang baik biasanya menahan laju output. mixing pada screw ada dua jenis:
1. Dispersive mixing biasanya untuk menghaluskan material seperti gel dll.
2. Distributive mixing biasany untuk kerataaan pencampuran 2 bahan atau warna.

Minggu, 01 Desember 2013

Iseng-Iseng Aspek Kepemimpinan

Ditanya sama temen apakah aspek kepemimpinan yang baik menurut bapak, saya tidak tahu, menurut saya aspek kepeminpinan semua baik karena itu adalah hanya teory teory saja tergantung dari orang yang bersangkutan apakah bisa menjadi pemimpin yang handal, ada yang mengatakan pemimpin itu sudah sejak lahir dan ada yang bisa dibentuk.. menurut saya tidak masalah yang penting bisa diandalkan menjadi seorang pemimpin bagaimanapun caranya...saya sendiri merasa tidak bisa menjadi pemimpin mungkin jadi pengikut yang baik saja tapi pimpinannya harus yang baik yaa..:

Tentu suatu organisasi akan menjadi baik tergantung pemimpinnya (yakin benar), berikut prinsip prinsip kepemimpinan yang saya ikuti dan menjadi pegangan buat saya selama ini mingkin bisa buat masukan buat anda adalah ajaran leluhur yang menjadi nilai nilai luhur negara Indonesia yang tercinta ini yaitu Ing ngarsa sungtulada, Ing madya mangun karsa, Tut Wuri Handayani, ajaran ini berasal dari indonesia asli, bukan dari orang bule yang selalu menjadi standart internasional, Orang Indonesia (khusus jawa) mempunyai nilai nilai budaya yang tinggi sehingga dengan kepemimpinannya bisa sampai menguasai seluruh nusantara, berikut penjelasannya:

Ing Ngarso Suntulodo itu artinya didepan menjadi suri tauladan atau contoh atau model bagi pengikutnya, karena pertama tama untuk menjadi pemimpin kita harus menjadi tauladan yang baik, kita harus memiliki nilai nilai yang baik pula yaitu seperti sikap jujur, baik hati, hormat, santun, rajin bisa dipercaya dan istiqomah. seorang pemimpin sejati harus memberikan contoh nilai nilai tersebut dalam tindak tanduk kesehariaannya, bukan justru memberikan contoh yang tercela seperti korupsi, ingkar janji, berkata kata kasar, sombong besar kepala dll, yang dapat ditiru pengikitnya. Untuk sebagai tauladan pemimpin juga harus Pintar memberikan solusi /Jalan keluar, sebab kalau bodoh sulit juga mengatasi masalah yang ada pada pengikutnya, biasanya harus memahai 4T yaitu (Toto, Titi, Titis dan Titen) ini juga istilah jawa yang diambil dari orang jawa dulu. Toto adalah menata atau mengatur dengan baik persoalan persoalan atau masalah masalah. Titi adalah harus teliti dan seksama persoalan persoalan yang ada, Titis adalah tepat atau fokus tidak melebar kemana mana, dan Titen adalah niteni atau mengawasi dengan seksama yang sudah menjadi keputusan bersama.

Ing Madyo Mangun Karso adalah ditengah tengah bersama sama berbaur membangun prakarsa atau bekerja sama. sebagai pemimpin harus bersikap bersahabat atau sebagai teman saling mendukung bekerja sama dalam mencapai tujuan. sikap inilah yang ditunjukkan bapak Jokowi yang langsung turun kejalan blusukan dalam bekerja tidak hanya menunggu laporan atau meninjau dari atas, hal ini tentu sikap antara atasan dan bawahan tidak ada jarak atau jurang terpisah akan tetapi tetap sama, tentu ini pola kepemimpinan dengan menganut prinsip ing madyo mangun karso.

Tutwuri Handayani adalah dibelakang memberikan dorongan atau semangat buat yang dipimpinannya, dorongan ini sangat penting buat kemajuan suatu organisasi yang dipimpin. seorang pemimpin harus bisa memberikat semangat dan motifasi dalam bentuk penghargaan dan penghukuman yang sesuai. penghargaan dan penghukuman semata mata bertujuan untu memberikan motifasi atau semangat yang tinggi dalam bekerja.

Demikianlah aspek kepemimpinan yang saya demenin yaa, ini tujuan sharing aja buat kita semua agar ada masukan yang baik dan tidak berkiblat ke barat terusss. karena ternyata kita sendiri memiliki nilai-nilai yang tinggi dan sangat baik sekali.