Jumat, 05 Maret 2010

Meningkatnya Barrier film dalam aplikasi pertanian

Plastik di pertanian berkontribusi terhadap pangan dunia. plastik dapat memperpanjang waktu tanam dan meningkatkan hasil yang mana area tanah yang makin sempit sedangkan pertumbuhan manusia terus meningkat. permintaan plastik pertanian di amerika meningkat dari 3.6 juta ton tahun 2008 menurut data AMI ( Applied Market Information). dimana asia memegang 60 % kebutuhannya dan merupakan pangsa pasar terbesar di dunia. mengacu pada conferensi AMI 2009 mengenai Agricultural Film. dimana pertanian yang dihampari plastik 400,000 hektar di Mediterania dengan 80,000 hektar area sayuran di spanyol (tomat, lada, merica dan daun Slada)

Perusaan Pliant Corp. memperkirakan pasar filem pertanian di USA 70mm dan sekitar 20% adalah barrir film yang digunakan untuk mengendalikan hama tikus/pengerat, dimana film tersebut dibuat dari bahan dasar EVOH atau Nylon, penyerapan terhadap gases adalah sifat yang utama dari film ini dan kelembaban yang relatif berbeda yang mana tidak ada standar selama ini.

Film daya serap menengah dapat dengan bahan Coex lapisan LDPE dan HDPE ditengah. bahan yang serap rendah dapat dibuat dengan coex LLDPE dan Nylon di center.

Perusaan Mitsui dan Kuraray telah bekerja sama untuk memproduksi filem dengan daya serap rendah yaitu menggabungkan polyetylene dengan lapisan yang berisi lapisan yang adhesive yaitu (“Admer”) dan ditengah-tengah layernya ethyl vinyl alcohol (“EVAL”), yang dapat menhasilkan daya tahan sangat baik terhadap asap/udara, dalam hasil tes di argentina pada bulan januari 2009 pada tanaman lada, dosis pengasapan methyl bromide dapat dipotong 50% karena penyerapan yang rendah dari film, ini tahan sobek juga dan adhesive thd cairan ( tak menempel)

Perusahaan Kafrit juga membuat film dengan bebrapa perlakuan terhadap pestisida. permintaan terhadap pertumbuhan bahan green house adalah tahan sampai 5 tahun yaitu tahan terhadap angin , matahari , temperatur, dan tarik-manarik saat dipasang pada rangka rumah kaca. pestisida seperti belerang sangat pempengaruhi, misalkan ini akan merusakan anti oxidan/cahaya/panas pada film sehingga mudah rusak. Perusaan Kafrit telah melakukan pengujian beberapa campuran stabilizer pada film dicoba dengan pemakaian belerang dan kondisi cuaca


Nickel phenolate dan UVA menunjukan hasil yang paling baik. dalam plastik Mulsa yang diperlakuakan dengan belerang dan chlorine dan dijemur adalah yang terbaik. semua film dipengaruhi terhadap pemakaian pestisida. sekitar 2.5% film yang dipakai di USA adalah biodegradeble sehingga mudah rusak ini juga masih dikembangkan untuk lahan tomat dan melon.

Plastika Kritis memproduksi film green house di Yunani, Prancis dan China, mereka menerangkan pengaruh efek thermal seperti peningkatan suhu malam hari dan juga variasi suhu pada tengah malam, penyerapan gelombang infra merah. film yang baik juga akan menyebarkan cahaya, mengurangi kerusakan tanaman dan memantulkan sinar inframerah sehingga mempengaruhi suhu sekitar. pada penemuan baru partikel aluminium dapat ditambahkan untuk meningkatkan efek pendinginan. sifat-sifat anti air tidak netes pada plastik film dikembangkan juga dengan penambahan aditive (surface migrating aditive) . kerusakan pada film greenhouse disebabkan karena beberapa hal seperti temperatur pemakaian, penggunaan stabilzer yang salah, bahan kimia yang dipakai pada pestisida, panas berlebih, pemakaian warna yang kurang bagus, dan kontaminasi pada saat pembuatan film di produksinya. ini telah diteliti oleh perusahaan Cytec kusus stabilizer untuk plastik greenhouse dan plastik mulsa.


Di sebuah project di Dhahran, Saudi arabia, plastik grenhouse dapat bertahan 70% kemampuan tariknya setelah 3 tahun, perusahaan juga menguji transmisi cahaya yang menjadi faktor penting pada pengembangan tanaman bunga, di penelitian lain, Uri Peled menemukan plastik multi material yang memperbaik pertumbuhan tanaman dibandingkan produk PE konvensional.

Control panas juga dicoba oleh beberapa ilmuan di BASF yaitu pasar utama dari film pertanian diareal tropis maupun subtropis, dimana kita ketahui pada saat musim panas tiba sangat panas untuk penanaman bibit. perbaikan sifat dari film greenhouse dapat meningkatkan periode pertumbuhan, penambahan lumogen inframerah 1050 bekerja memantulkan sinar infra merah dan meneruskan cahaya tampak lainnya untuk proses photosintesis.

Darvis standart telah mengembangkan film serbaguna untuk peralatan produksi yang dapat dilakukan di setiap musim sesuai permintaan. film agricultural tebalnya 20-300 micron dan lebarnya sampai 20 meter, membutuhkan extruder yang besar dan control tempertur serta control pendinginan sangat penting. Film greehouse memerlukan balon yang stabil karena ukuran yang besar sehingga panjang lebih 200metermemerlukan penggulungan yang baik

Film holticultural juga dapa di recycle dan diperbaiki untuk meningkatkan produktifitas. Previro memproduksi alat untuk memhancurkan material recycle. Sorema bekerja sama dengan Proviro membuat system recycle yang lengkap, seperti kita ketahui film agricultural tercemari dengan bahan-bahan berat seperti tanah, pasir, batu bergabung dengan sisa-sisa pupuk dan kimia lainnya. Film di bersihkan sebelum diproses. Perusahaan Gestora Catala menjual bahan recycle dan murni LLDPE dalam bentuk film agricultural. recycle dapat menghemat biaya dan juga menambah standarisasi yang dibutuhkan di lahan

Alberto Fereres dan CSIC telah mempelajari penggunaan seleksi film dan jaring untuk pengendalian hama merupakan masalah utama seperti lalat, belalang, virus, dan bakteri. serangga bekerja sperti panah dengan mencegah arah panah dan melindungi tanaman dan mengurangi kebutuhan pestisida. menahan transmisi radiasi sinar UV sudah diketahui dapat mengurangi serangga: ini akan mempengaruhi kebiasaan terbang dari serangga. ini juga mengurangi sporulasi dari Botritis cenerea.

The highlights of the conference are:
1. Barrier film:
One estimate arrives at USA agricultural film market in the USA at 350,000 tons. Barrier film mainly based on EVOH & polyamide. Permeability to fumigation gasses is the critical property here. Semi-permeable films include a LDPE sandwich containing HDPE; virtually impermeable films (VIF) typically comprise a LLDPE sandwich containing polyamide. Mitsui and Kuraray have collaborated to produce a totally impermeable film (TIF) comprising PE sandwich containing two adhesive layers (“Admer”) and a central layer of ethyl vinyl alcohol (“EVAL”), which provides a very effective fumigant barrier.
2. Biodegradable film in USA:
USA used about 2.5% of the biodegradable film. 13432 standards are in force presently but stricter ones are being developed for agriculture such as NF U 52001, which looks at degradation in soil.
3. Stabilization of plastic film for greenhouses:
Stabilization of film under severe treatment with pesticides is very important. Greenhouse materials are now expected to last 5 years: durability is affected by many factors including wind, sun, temperature, effects of structural supports, surface coatings, etc. Pesticides like sulfur can have a big effect on film. They can deactivate light stabilizers. Mulch film stabilization which has exposure to both sulfur and chlorine, NOR-HALS was best for mulch film which is expected to get exposed to sulfur & chlorine.
4. Recovery of horticulture film:
Horticultural film is being recovered and recycled at an increasing rate. Agricultural film is contaminated with heavy matter such as sand, stones and soil, together with light residue such as plant matter and other polymers from irrigation.

sumber dari
http://www.plastemart.com/upload/Literature/Barrier-films-increasing-application-in-agriculture.asp